pengonsentrasianbentuk dan makna. Untuk itu, Aminuddin (2002:110) berpendapat, dalam upaya memahami teks sastra, terutama puisi, kesulitan yang biasa muncul yang terdapat dalam buku kumpulan puisi Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar. Sajak-sajak karya Chairil Anwar dipilih sebagai objek pembacaan heuristik dan hermeneutik karena sajak Keyword: Metafora, Bentuk, Makna, dan Deru Campur Debu karya Chairil Anwar. Abstrak Puisi lama karya Chairil Anwar sangat kaya akan kiasan-kiasan tajam dan menikam. Diantara gaya khasnya dalam berpuisi adalah menggunakan warna-warna kuning, hijau, lembayung, dan sebagainya yang merupakan representasi dari sikap hidup, gagasan serta perbuatan yang selalu muncul dalam sajak-sajaknya. Puisidoa karya chairil anwar menjadi salah satu karya sastra yang populer di tanah air. Pada puisi tersebut terdapat beberapa diksi seperti "penuh seluruh" memang dua kata tersebut mempunyai makna yang sama namun penulis. Makna Dan Larik Puisi Doa » 2021 Ramadhan Analisis puisi doa berdasarkan struktur fisik (lahir) dan struktur batinnya para pelajar di 2 Mendeskripsikan makna metafora dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu Karya Chairil Anwar. 1.5Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoritisnya diharapkan dapat memberikan sumbangan wawasan bagi pembangun referensi sastra. 3 ) penggunaan gaya bahasa kumpulan puisi "Deru Campur Debu" karya Chairil Anwar.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif.Objek penelitian ini adalah 1)st ruktur, diksi, majas, persajakan, gaya bahasa dan 2) makna atau pesan yang terkandung dalam puisi-puisi Chairil Anwar. Data penelitian ini Dimanaseseorang berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan orang-orang di sekitar. Saat berdoa, seseorang harus membuka hati, pikiran, dan jiwa kepada Tuhan. Seperti yang tersirat dalam kalimat kepada pemeluk teguh, yang menggambarkan seseorang memiliki keyakinan bahwa Tuhan selalu bersamanya. Tuhanku _Dalam termangu _ PENGGUNAANBAHASA FIGURATIF DALAM KUMPULAN PUISI DERU CAMPUR DEBU KARYA CHAIRIL ANWAR Ernie Sutriana, Sesilia Seli, Henny Sanulita Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Untan, Pontianak e-mail : erniesutriana@yaho Allegori tidak terdapat dalam kumpulan puisi DCD. 2) Makna bahasa figuratif terdiri dari ikon, indeks, dan simbol. 3 SastraAngkatan 45, bentuk: Puisi. Karya: Chairil Anwar. Ini adalah salah satu puisi dari seorang maestro yaitu Chairil Anwar, dengan kata yang lugas, kaya makna, dan indah untuk difahami. Dari buku: Deru Campur Debu — Adatiga hal pokok yang terdapat pada kumpulan puisi Deru Campur debu karya Chairil anwar yaitu tentang cinta kepada tuhan, cinta kepada sesame dan cinta erotis, karena dalam kumpulan puisi tersebut menceritakan tentang seseorang yang sangat mencintai tuhan, sahabat dan kekasihnya. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk pendeskripsian penggunaan bahasa figuratif, makna bahasa figuratif, dan rencana implementasi bahasa figuratif dalam kumpulan puisi DCD karya Chairil Anwar. Metode penelitian adalah metode deksriptif bentuk kualitatif dengan pendekatan semiotik. Berdasarkan hasil analis data, maka dihasilkan simpulan sebagai berikut : 1) Penggunaan bahasa figuratif dalam PXbr. Buku TerjemahanTerjemahanKerja penterjemahan secara eceran hampir tiada di arus perdana. Bilik Penyair berhasrat mempergiatkan bahagian ini meskipun secara kecil-kecilan. Esei Wawancara Terbitan Tentang Penafian Deru Campur Debu pertama diterbitkan di tahun kematian Chairil Anwar pada tahun 1949. Kemudian puisi-puisi ini diterbitkan kembali dan dilengkapi dengan ilustrasi oleh Oesman Effendi tahun di sebelah merupakan edisi 1958Kawanku dan AkuSudah larut sekali. Hilang tenggelam segala makna. Dan gerak tak punya Tubuh mengucur darah mengucur darahOrang BerduaMasih berdekapankah kami atau mengikut juga bayangan itu?Udara bertuba. Setan bertempik. Ini sepi terus ada. Dan TinggalSegala menebal, segala mengental. Segala tak kukenal. Selamat TinggalAkuAku mau hidup seribu tahun lagi The purpose of this study was to describe 1 the diction, 2 prosody, and 3 the use of stylistic collection of poems "Mixed roar of Dust" by Chairil this using qualitative methods that are this study were 1 structure, diction, figure of speech, prosody, stylistics and 2 the meaning or message contained in the poetry of Chairil Anwar. This research data is lines and verses that contain 1 the structure, diction, figure of speech, prosody, and style, as well as 2 the meaning and the message or thought that would be submitted by the poet. Data collection techniques are engineering documentation. Techniques and procedures analysis using three grooves data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that one characteristic of poetry Chairil Anwar is the powers that be in the choice of words. Every word he created capable of causing a strong imagination, and evoke a different impression, able to liven up the atmosphere, with vivid, so it emits a deep compassion for peniklmatnya. In addition, the strength in diction, characteristic lies in the poetry and literary. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Analisis Stilistika Kumpulan Puisi “Deru Campur Debu” SuskandiatiANALISIS STILISTIKA KUMPULAN PUISI”DERU CAMPUR DEBU” KARYA CHARIL ANWARSuskandiatiAlumni PascasarjanaUnisda LamonganAbstrak Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan 1 diksi, 2 persajakan, dan3 penggunaan gaya bahasa kumpulan puisi ”Deru Campur Debu” karya ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat ini adalah 1struktur, diksi, majas, persajakan, gaya bahasa dan 2 maknaatau pesan yang terkandung dalam puisi-puisi Chairil Anwar. Data penelitian iniadalah baris-baris dan bait-bait yang berisi 1 struktur, diksi, majas, persajakan, dangaya bahasa, serta 2makna dan pesan atau pikiran yang hendak disampaikan olehsang penyair. Teknik pengumpulan data ini adalah teknik dokumentasi. Teknik danprosedur analisis menggunakan tiga alur reduksi data, penyajian data, dan penarikansimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Satu ciri khas puisi Chairil Anwaradalah kekuatan yang ada pada pilihan kata-katanya. Setiap kata-kata yangdiciptakannya mampu menimbulkan imajinasi yang kuat, dan membangkitkan kesanyang berbeda-beda, mampu menghidupkan suasana, dengan gambaran yang hidup,sehingga memancarkan rasa haru yang dalam bagi peniklmatnya. Selain itu,kekuatannya pada diksi, ciri khas terletak pada persajakan dan gaya kunci diksi, persajakan, gaya The purpose of this study was to describe 1 the diction, 2 prosody, and 3the use of stylistic collection of poems "Mixed roar of Dust" by Chairil using qualitative methods that are this study were 1structure, diction, figure of speech, prosody, stylistics and 2 the meaning or messagecontained in the poetry of Chairil Anwar. This research data is lines and verses thatcontain 1 the structure, diction, figure of speech, prosody, and style, as well as 2 themeaning and the message or thought that would be submitted by the poet. Datacollection techniques are engineering documentation. Techniques and proceduresanalysis using three grooves data reduction, data presentation, and drawingconclusions. The results showed that one characteristic of poetry Chairil Anwar is thepowers that be in the choice of words. Every word he created capable of causing astrong imagination, and evoke a different impression, able to liven up the atmosphere,with vivid, so it emits a deep compassion for peniklmatnya. In addition, the strength indiction, characteristic lies in the poetry and diction, prosody, stylistics EDU-KATA, No. 2, Agustus 2017PENDAHULUANAda tiga bentuk karya sastra, yaituprosa, puisi, dan drama. Puisi adalahkarya sastra tertulis yang paling awalditulis oleh manusia. Puisi adalah karyasastra yang dipadatkan, dipersingkat dandiberi irama dengan bunyi yang padu danpemilihan kata –kata kias / imajinatifWaluyo, 2005 1. Puisi sebagai salahsatu jenis sastra merupakan pernyataansastra paling inti. Segala unsur senikesastrraan mengental dalam puisi. Olehkarena itu, dari dulu hingga sekarangmerupakan pernyataan seni paling baku..Puisi itu selain memberikan kenikmatanseni, juga memperkaya kehidupan batin. ,menghaluskan budi, bahkan sering jugamembangkitkan hidup yang menyala, danmempertinggi rasa ketuhanan dankeimanan. Pradopo, 2005v –vi.Puisi sebagai salah sebuah karyaseni sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya. Puisi dapat dikajiunsur-unsurnya, mengingat bahwa ituadalah struktur yang tersusun daribermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. Dapat pula puisi dikajijenis-jenis atau ragam-ragamnya,mengingat bahwa banyak definisi danmakna puisi yang muncul dalamkhasanah dan dunia sastra. Pradopo2005 menyatakan bahwa puisimerupakan struktur yang kompleks, makauntuk memahaminya perlu di analisissehingga dapat diketahui bagian –bagianserta jalinannya secara nyata. Karyasastra itu tak hanya hanya merupakansatu sistem norma, melainkan terdiri daribeberapa strata atau lapis norma, yaitulapis nada atau suara dan lapis puisi, kata-kata , frasa, dankalimat , kalimat mengandung maknakonotatif Prosese mencari maknadalam puisi merupakan prosespergulatan terus menerus dan tersusun-susun. Dalam analisis bahasa puisi dikemukaan pendapat Jacobson, fungsipuitika dan prinsip fungsi-fungsi bahasa yangterpenting adalah fungsi puitika yangterkandung didalamnya pesanpengarang secara keseluruhan. Dalamkarya sastra, khususnya puisi pesanyang dominan memicu pengaranguntuk melakukan memilihan terhadapkata-kata yang paling tepat untukmewakili pesan-pesan tersebut. Pradopo2005 285 menyatakan bahwa bahasapuisi bersfat banyak tafsir yangdisebabkan oleh penggunaan metaforadan ambiguitas. Metafora pun bersifatambigu dan taksa. Hal ini disebabkankarena sifat puisi yang penyair mempunyai carauntuk menciptakan efek puitis, yaituefek yang membangkitkan perasaan,menarik perhatian, menimbulkantanggapan jelas dan dalam bentuk efek visual tipografi, susunan bait, persajakan,asonansi dan sebagainya maupun unsur-unsur ketatabahasaan termasuk gayabahasa. Tujuan utama gaya bahasaadalah menghadirkan aspek ini terjadi baik dalam kaitannyadengan penggunaan bahasa sebagaisistem model pertama, dalam ruanglingkup linguistik, maupun sebagaisistem model kedua, dalam ruanglingkup kreativitas sastra Wellek danWarren, dalam Ratna, 2005 67.Stilistika dalam puisi untukmemperkaya cara berpikir, carapemahaman, dan caraperolehan terhadapsubtansi kultural pada umumnya, tetapisebagai penekaan dan penjelasan, yangsecara keseluruhan disebut aspekekspresif. Makna yang dihasilkan punmungkin berbeda , bahkan bertentangandibandingkan dengan kata-katatertuli.Wellek dan Warren, dalamRatna, 2005151 Analisis Stilistika Kumpulan Puisi “Deru Campur Debu” SuskandiatiAnalisis intrinsik saja kurangmemadai untukn mencpai interpretasiatau pemahaman karya sastra khususnyapuisi. Dibutuhkan analisis ekstrinsikuntuk mengetahui aspek- aspek yang adadiluarnya, misalnya kapan ditulis, aliranyang mempengaruhinya, ideologipenulisnya, dan sebagainya. Dalam sastrahermeneutika jelas berhubungan menunjukkan ciri subjektivitasnya,sastra menggunakan gaya bahasa. Padakarya puisi-puisi Chairil Anwardidapatkan penggunaan gaya bahasa yangdominan dan membangkitkan semangatmaupun semata-mata inginmengungkapkan aspek keindahanbahasanya. Hal ini tercermin dengan kuatmisal nya dalam salah satu judulpuisinya, ”Aku”. Popularitas Chairilmembawanya kepuncak urutan penyairbesar indonesia....sehingga dalam usianyayang sangat muda, Chairil menjadiinspirasi, mitos bagi kreativitas sastraselanjutnya. Hal inilah yangmenyebabkan penulis tesis tertarik untukmembahasnya. Belum ada karya sastrayang diresepsi demikian intens selainhasil karya Chairil. Cara pengungkapansecara keseluruhan, kekhasannya dalampemilihan kata-kata dianggap sebagai ciriutama keberhasilan penelitian dapatdikemukakan sebagai berikut 1mendeskripsikan diksi 2mendeskripsikan persajakan dan 3mendeskripsikan penggunaan gayabahasa kumpulan puisi ”Deru CampurDebu” karya Chairil Anwar. Gaya yangdipilih seorang pengarang, biasanyaberbeda dengan pengarang-pengarangyang lain. Terkait dengan pemikirandemikian, maka Thoma dalam WilfriedNoth mengumgkapkan denga tegasbahwa ”style is man”. Gaya adalahmanusia. L. Spitzer mamandang stylesebagai suatu ungkapa yang khas analisis yang rinci terhadap motifdan pilihan kata terhadap sebuah karyasastra, maka dapat dilacak pula visi batinseorang pengarang dalammengungkapkannya. Dalam kaitan antarastyle dan pengarang inilah yangmelahirkann perbedaan style baik yangbersifat objektif maupun subjektifsebagaimana yang iungkapkan ReneWellek dan Austin Warren mempertimbangkandefinisi gaya bahasa sebagai pemakaiangaya bahasa di satu pihak, stilistikasebagai ilmu pengetahuan mengenai gayabahasa dipihak lain, maka sumberpenelitiannya adalah semua jeniskomunikasi yang menggunakan bahasa,baik lisan maupun tulisan. Jadi meliputibaik karya sastra dan karya seni padaumumnya, maupun bahasa penggunaan bahasa khasdalam karya sastra diakibatkan olehbeberapa hal, sebagai berikut 1 karyasastra mementingkan unsur keindahan,2 dalam menyampaikan pesan karyasastra menggunakan cara tak langsungseperti refleksi, proyeksi, manfestasi danrepresentasi dan 3 karya sastra adalahcurahan emosi, bukan PENELITIANPenelitian ini menggunakan metodekualitatif yang bersifat ini adalah 1struktur, diksi,majas, persajakan, gaya bahasa dan 2makna atau pesan yang terkandung dalampuisi-puisi Chairil Anwar. Data penelitianini adalah baris-baris dan bait-bait yangberisi 1 struktur, diksi, majas,persajakan, dan gaya bahasa, serta2makna dan pesan atau pikiran yanghendak disampaikan oleh sang pengumpulan data iniadalah teknik dokumentasi. Teknikdukumentasi adalah pemgumpulan datayang memanfaatkan sumber mendapatkan data, penelitimelakukan pembacaan secara intens dan EDU-KATA, No. 2, Agustus 2017berulang-ulang serta melakukanpencatatan dan pencuplikan terhadapobjek penelitian yang berupa dokumen,sebagai sumber data primerNasution,199652.Peneliti harus berusaha agarinstrumen yang digunakan dalampengambilan data adalah instrumen yangvalid dan meyakinkan. Bagian inimemfokuskan jenis instrumen danpenggunaannya dalam dalampengambilan data. Dalam penelitian inipeneliti berperan sebagai insrumenpengumpulan dan analisis instrumen yang dipakai yaituinstrumen non tes yang dengandokumen-dokumen. Pada teknik ini,peneliti memperoleh informasi data dariberbagai sumber tertulis atau dokumenbaik dokumen primer maupun dan prosedur analisis datamerupakan bagian penting dalam metodepenelitian. Menurut Faisal dalam Bungin2007 69 dalam analisis data hendaknyamenganalisis analisis interaktif. Artinya,reduksi data, paparan data, danpenarikan kesimpulan atau verifikasimerupakan satu kesatuan yang berprosestimbal balik. Senada dengan pemikiranFaisal, Miles dan Huberman menyatakanbahwa dalam sebuah analisis datakualitatif terdapat tiga alur kegiatan yangdilakukan secara bersamaan. Tiga alurtersebut adalah reduksi data, penyajiandata, dan penarikan kesimpulan 200716. Langkah pertama mereduksi data,yaitu suatu proses menyeleksi data yangtelah teridentifikasi agar mendapat datayang akurat. Peneliti mencermatidatayang telah terkumpul pada langkah inipeneliti sudah melakukan analisis tahapawal guna mendapatkan makna secaragaris besar dari data yang kedua penyajian ataupemaparan data mengorganisasi danmenyusun data yang telah teridentifikasidan terreduksi, singga data menjadisebuah informasi yang sistematis danmakna. Dalam penyajian data, penelitimenyusun metode, mengelompokkandata dalam sebuah matrik agar mudahmembaca dan Ketiga verifikasi ataupenarikan simpulan. Langkah inimerupakan langkah kelanjutaninterprestasi data secara cermat denganpola induktif dan deduktif yang telahdiawali pada tahap reduksi dan penyajidata. Verifikasi atau penarikan simpolanmerupakan langkah kerja yang mengarahpada penemuan makna akhir yangberkaitan dengan fokus penelitian yangtelah dirumuskan. Dalam tahap ini sudahmenunjukkan analisis stilistikakumpulan puisi ” Deru Campur Debu”karya Chairil Anwar merupakan seorangtokoh populer, sastrawan dan penyairterkenal indonesia hingga saat macam karyanya sangatmewarnai khasanah kesusasteraanindonesia dan mengilhami lahirnyasastrawan besar di indonesia generasiberikutnya. Kmpulan puisi sepertibertema perjuangan, politik serta cintatelah dihasilkannya, hingga ia dinobatkanoleh H. B. Jassin sebagai peloporangkatan’45 dan puisi modern Anwar merupakan anak tunggal,lahir di Medan, Sumatera Utrara, 26 juli1922. Ayahnya bernama Toeloes, mantanbupati Indragiri, Sumatera Barat. ChairilAnwar masuk sekolah Hollandsch-Inlandsche School HIS, sekolah dasaruntuk orang-orang pribumi masapenjajahan Belanda. Dia kemudianmeneruskan pendidikannya di MeerUitgebreid Lager Onderwijs MULO,sekolah menengah pertama HindiaBelanda, tetapi di keluar sebelum lulus. Analisis Stilistika Kumpulan Puisi “Deru Campur Debu” SuskandiatiDia mulai menullis sebagai seorangremaja tetapi tak satupun puisi usia sembilan sbelas trahun,setelah perceraian orang tuanya, ChairilAnwar pindah dengan ibunya ke Jakartadimana dia berkenalan dengan duniasastra. Meskipun pendidikannya takselesai, Chairil Anwar menguasai bahasaInggris, bahasa Belanda, dan bahasaJerman, dan dia mengisi jam-jamnyadengan membaca karya-karya pengaranginternasional ternama seperti Riner .Auden, Archibald MacLeish,H. Marsman, J. Slaurhoff, Edgar DuPerron. Penulis penulis ini sangatmempengaruhi tulisannya dan secaratidak langsung mempengaruhi tatanankesusasteraan puisi ”Deru CampurDebu” terdiri dari 27 puisi 1 Aku, 2Selamat Tinggal, 3 Do’a, 4 KepadaPeminta-minta, 5 Sajak Putih, 6 SebuahKamar, 7 Catetan Th. 1946, 8 CeritaBuat Dien Tamaela, 9 Tuti Artic, 10Senja di Pelabuhan Kecil, 11 CintakuJauh Di Pulau, 12 Kawanku dan Aku,13 Kepada Kawan, 14 Hampa, 15Orang Berdua, 16 Sia-sia, 17 Isa, 18Kesabaran, 19 Nocturno, 20 KepadaPelukis Affandi, 21 Buat Album DS, 22Penerimaan, 23 Surga, 24 KepadaPenyair Bohang, 25 Lagu Siul , 26Malam di Pegunungan, 27 Kabar sampai waktuku’Ku mau tak seorang ’kan merayuTidak juga kauTak perlu sedu sedan ituAku ini binatang jalangDari kumpulannya terbuangBiar peluru menembus kulitkuAku tetap meradang menerjangLuka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih periDan aku akan lebih tidak perduliAku mau hidup seribu tahun lagiDeru Campur Debu, 1959 7Dalam sajak ini intensitaspernyataan dinyatakan dengan saranaretorika yang berupa hiperbola,dikombinasi dengan ulangan tautalogiserta diperkuat ulangan bunyi vokal a danu ulangan bunyi lain serta persajakanpersajakan akhir. Gaya tersebut disertaidengan ulangan bunyi i-i yang lebihmenambah intensitas Luka dan bisa kubawa berlariBerlariHingga hilang pedih peri........perduli........lagiDengan hiperbola tersebut penonjolanpribadi nampak semakin nyataSELAMAT TINGGALAku berkacaIni muka penuh lukaSiapa punya?Kudengar seru menderu-dalam hatiku? –Apa hanya angin lalu?Lagu lain pulaMenggelepar tengah malam butaAh.......!!Segala menebal, segala mengentalSegala tak kukenal.......!!Selamat tinggal..........!!Deru Campur Debu, 19599Satu-satunya padnan kata sampai’adalah tiba’. Padanan kata waktu’adalah saat’, hari’, jam’, masa’.Padanan kata yang paling dekat adalahsaat’ tetapi tidak bersajak dengan u’.Kesakilan karena tidak diakui olehkelompok lain dijadikan dia untuklebih keras memberontak terhadap EDU-KATA, No. 2, Agustus 2017nasib. Dia tidak memperdulikan padsorang lain. la beijuang dengankeyakinnannya sendiri. Justru karenakekuatan pemikirannyan itu is karya sastra tidak bersifatmutlak, tidak hams sama, baik dalamkaitannya dengan pengarang maupunpembaca..Puisi 'Aku' ini dianggapmengetengahkan terra peijuanganbangsa, khususnya cita - citakemerdekaan menjelang tahun 'aku'tidak hanya ditafsirkansebagai mewakili subyek tunggal dalamkaitannya dengan hubungan antaara laid-laki dan perempuan saja. Oleh karenaitulah, kata ganti pertama 'aku' dalamhubungan ini bukan menunjuk subyektunggal melainkan jamak, yaitu bangsaIndonesia itu sampai waktuku, dapatdiartikan bahwa nanti bila sudah sampaisaatnya, tercapainya kemerdekaan yangsusah lama dicita-citakan, maka tidakada pihak lain yang dapat campur tangandi dalamnya, balk para penjajah yangsudah berkuasa secara langsung , sepertiBelanda, lnggris, dan Jepang, maupunkolonialis lain yang ingin menguasaidalam bentuk lain seperti dominasiekonomi dan empat baris pertama didominasi oleh bunyi 'u' dan 'au', denganciri-ciri maut dan kematian, dalam duabans berikutnya yang dominan adalahbunyi 'ang' binatang, jalang, danberjuang, disusul dengan dua bansbenkut dengan bunyi kombinasi 'u' dan'ang' itu yang terkandung dalambans kel-5 dan ke-6 ini jelas sangatkhas, berani dan diri sebagai binatangbalk dalam kaitannya dengan prosesevolusi Charles Darwin, maupun sifat-sifatnya yang lahir kemudian, sebagaianimal symbolicwn menurut versiErnst Cassirer belum pernah dilakukansebeltmrnya. Metafora manusia sebagaibinatang dipertegas dengan gayahiperbola jalang' dan jugs 'terbuang',seperti seekor binatang di hutanbelantara. Kata 'dari' menunjuk asal-usul sehingga dapat diketahui darimaim subyek dilahirkan. Padagilirannya sifat-sifat inilah yangmenimbulkan individualisme. Pilihankata, balk secara semantis, maupunsebagai superordinat dan hiponim,antara kata 'binatang' dan 'jalang',maupun secara puitis sepertiequivalensi sebagaimana dikemukakanoleh Jacobson jelas merupakanketerampilan khusus yang tidak dimilikioleh setiap penulis. Chairil memilih'jalang', bukan 'garang', 'buas','liar', danseterusnya sebab semata-mata katajalang' yang dapat mewakili We si aku sudah lukadan kena 'bisa'. Bisa dapat berarti racunyang pea umumnya berasal daribinatang berbisa, seperti ular,kalajengkling, tetapi dapat jugs berartipenyakit lain sebagai akibet lukatesebut. Melalui gaya repetisi 'berlari' siaku masih berjuang terus tanpa berhentidan justru dengan berlari kemudian rasasakit menjadi berkurang bahkan hilangsama sekali. Persamaan bunyi dalam//Hingga hilang pedih peri //ditunjukkan melalui bunyi 'hing' dan 'hi''pe' dan 'pe'. Aku akhirnya justru 'lebihtidak peduli'.Bahkan si aku 'mau hidupseribu tahun lagi'. Seribu tahun jelasbukan dalam pengertiansesungguhnya,melainkan sebagai per unpamaan,hiperbola Ratna, 2006 360362.Dalam sajak ini intensitaspemyataan dinyatakan dengan saranretorika yang bempa hiperbola,dikombinasi dengan ulangantautalogi serta diperkuat ulanganbunyi vokal a dan u ulangan bunyi lain Analisis Stilistika Kumpulan Puisi “Deru Campur Debu” Suskandiatiserta persajakan persajakan akhir. Gayatersebut disertai dengan ulangan bunyi i-i yang lebih menambah intensitas Sajak "Aku" ini menimbulkanbanyak tafsir, bersifat ambigu, hal inidisebabkan okh ketaklangsungan ucapandengan care itu untuk menarikperhatian, untuk menimbulkan pemikiran,dan untuk memproyeksikan prinsipequivalensi dart proses pemilihan keproses kombinasi. Disini dipergunakanpenyimpangan arti distorting 'kalausampai waktuku' berarti 'sampai akumati'; 'tak perlu sedu sedan itu' dapatberarti 'tak ada gunannya kesedihan itu'.'Tidak juga kau' dapat berarti 'Tidak jugaengkau, anakku, istriku atau kekasihku'.Ambiguitas ant ini memperkaya arti ini juga disebabkan olehpergantian srti displacing, yaitu dalamsajak ini banyak dipergunakan bahasakiasan, disini menggunakan metafrra balkmetafora penuh atau implisit Metaforapenuh seperti 'Aku ini biunatang jalang'yang berarti si aku itu seperti binatangjalang yang betas lepas tidak terikatolehuntuk mendapatkan llama yang merdu,liris, menjadikan padal. Bila diucapkaseam biasa, berdasarkan kaidahtatabahasa, maka kepuitisannya danekspresivitasnya menjadi hilang. Sajakini hanya mengemukakan imimasalahnya. Dengan demikian, hubunganantar kalaimatnya bersifat implisit, tidakdinyatakan secara kata-kata dalamsajak ini adalah kata-kata adakata-kata yang, secara permukaan atausecara umum mengandung kiasan atausimbol. Hanya saja, seperti yangdikemukakan oleh Preminger dalamPradopo 2005 176, yaitu konvensiekstrapolasi simbolik mencari maknasimbolik dan konvensi makna, yaitu linkyang kosong scbagai sesuatu yang mulia,maka katakata tersebut mempunyaikemampuan untuk ditafsirkan sebagaikata-kata kiasan yang luas berarti melihat mukasendiri, dapat berarti lebih leas, yaitumelihat keadaan diri sendiri, masalah-masalah sendiri, kekuranganc atau penuh luka berarti keadaandin yang pcnuh kekurangan, kejelekan,kesalahan, bahkan seru menderu terjadiBlips, menghilangkan 'suara' menderudemi kepadatan untuk mendapatkanekspresivitas. 'Seru menderu' sudahmenyarankan suara, yang men pakancitra pendengaran yang memberi efekmengenkan, menakutkan, yaitu suaradalam bahasa merafora. Anginlalu’. lap lain’, tengah malambuts’merupakan kiasan metafora semua kata diatas merupakanmetafora implisit, dimana sang penyairmenggunakan imagery atau citraansehingga semuanya menjadi konkretdihadapan pembaca. Apa yang di dalamfkiran ndiwujudkan dalam citrapendengaran kudengar sera menderu.Hal yang sepele diberi citra perabean,tactile image angin lalu. Persoalandiberi citra pendengaran lagu lain dandiberi cita visual menggelepar tengahmalam. Jugs ada pembeian citra thermaldan visual segala menebal, segalamengental,...segala tak kukenal ...selamat tinggal Pradopo, 2005 176-178. Sajak ini merupakan melihat dirinya sendiri mukanya penuh luka,yaitu cacatcacat, keburukan-keburukan,atau kekurangan-kekurangan kebanyakan cacat itu yangsemula tidak disadari, tidak terlihat,setelah berkaca si aku sendiri terkejutdan menanyakan kepada dirinya mukasiapakah itu, benarkah mukanya sendiri EDU-KATA, No. 2, Agustus 2017yang penub cacat itu, benarkah mukanyapenuh cacat dan kejelekan suara yang menderu, suaragemuruh dalam dinnya, gemuruhpemikiran, angan-angan, cita-cita,harapan, dan sebagainya. Persoalan itupersoalannya sendirikah?, benarkah itusuara hatinya?. Dalam kegelapanhatinya yang penuh persoalan itu,terdengar pula persolan lain yangmendesak. Segala persoalan itubertumpuk menjadi konkret dan semuanya tak dikenal si aku,dalam pengertian si aku tak dapatmemecahkan persoalan danpermasalahan ituJuga 'penuh-seluruh', merupakanpilihan kata untuk agar lebih tampakekspresivitas penyair dalam panas suci berarti cahayaTuhan yang memancar yangpenuhkesucian menerangi hati manusiayang dalam lilin berarti tinggalsedikit, tinggal sedikit atau kecilmenerangiditampat yang dr negeri usingberarti kebingungan tak tahu arah, takada kawan sendirian, sebatang kara, taktahu apa yang harus berarti keharibaan,hadapan Tuhan 2. Analisis PersajakanBunyi sajak akhir 'u' yangberturut-turut Tuhanku - termangunamaMu sangat memperkuat efekketermanguam 'Biar susah sungguh'bersama dengan 'mengingat kau penuhseluruh', menjadi kesatuan irama yangkuat dan hris, make menjadi 'bentuk-remuk', akhiran 'k'berbunyi parau, serak, tidak merdu,dikombinaci asonansi 'u', Iebih nyatamenandaskan gambaran perasaan tidakenak, pahit, kacau, dan kebingungan'bentuk'-'remuk' 3. Analisis GayabahasaMetafora-metafora yang penuhambiguitas 'Kau penuh seluruh,cayaMu panes suci, tinggal kerdip lilindikelam sunyi, aku hilang bentuk-remuk, mengembara dinegeri acing, dipintuMu aku mengetuk, aku tidak bisaberpaling'.Doa ini dibuka dengan keragu-raguan, ketermanguan, antara percayadan tidak untuk menghadap sang penyair akhimya berdoajuga untuk Analisis Gaya BahasaHiperbola, yaitu padabaris Tapi jangantentang lagi aku / namti darahku jadibeku, Sudan terracar semua dimuka /Nanah meleleh dari muka, Bersuara tiapkau melangkah / Mengerang tiap akumemandang. Enumerasi/penjumlahan,yaitu penjumlahan rasa sakit, terutamatampak pada bait ketiga dan penyair merasa dikejar olehrasa dosa karena ada seorang "peminta-mints„ yang selalu memandangnya,yang selalu menatapnya. Sang penyairsadar akan dosanya kepada Dia. Sebabitu is merasa sangaat tersiksa, bahkandarahnya rasanya menjadi beku bilaselalu ditatap oleh si sang penyair meminta janganditentang lagi olehnya, supaya is tidakmati ketakutan. Sang penyair merasakanrasa dosanya itu begitu sang penyair minta kepadapeminta-minta itu jangan berceritatentang dosa-dosa manusia sangpenyair. Rasanya dosa sang penyair itusudah tercennin dalam muka si peminta-minta itu yang seperti kena cacar danbemanah, selalu meleleh, dan selaludiusap oleh si peminta-minta sambilbcrjalan. Seolah olah si peminta-mintaselalu mengingatkan rasa doss sangpenyair dimana pun dia berada. Rasadosa itu begitu hebatnya sehinggamengganggunya sampai ke mimpi sangpenyair. Tapi sang penyair berjanji akanselalu mengingat Tuhan, menyembah Analisis Stilistika Kumpulan Puisi “Deru Campur Debu” Suskandiaticlan menyerahkan segala dosanyakepada Tuhan dan menyerahkan dirinyaPradopo, 2005185.Sesuai dengan judulnya puisi inibanyak menggunakan kata pads baris ke-4 Darahku jadibeku. Hal ini merupakan maknakonotasiadalah cerita sescorang yangmelarat, dart sikap yang seharusnyadimiliki oleh sang penyair terhadapnya,serfs bagaimana pandangannya padasang pemintamints Perasaan yang ingindikemukakan oleh san gpenyair da;lampuisi ini adalah rasa bend, jengkel, tidaksimpati, kepada peminta mints Sangpenyair mengecam sikap yang terlalumullah menyerah pads keadaan hidup,kemelaratannya. Puisi ini jugamenyindir tingkah sipeminta-minta yangterlalu melebih-lebihkan masapenderitaannya.httpi/ 'peminta-minta' dapat berartikiasan, yaitu orang yang merninta sangpenyair untuk ingat pads Tuhan, untukmenyembah Tuhan Dia sebab manusiaitu ciptaan clan hamba Tuhan. Seruanpeminta-minta tersebut diterima olehsang penyaur sehingga sang penyairakan menghadap Dia clan menyerahkansegala dosanya Ia sudah sangat sadarakan segalanya dosanya itu sehinggasang penyair jangan selaludiperingatkan saja ditentang. Hal iniakan membuat darah sang pcnyair bekuoleh rasa dosa yang sangat hebat, olehketrakutan akan dikonkretkan dengan citra-citra dan kiasan, sajak yan merupakansaduran puitis dari sajak'Tot den Arme"karya penyair Belanda Willem Elsschotini, dipergunakan juga saranaretorika hiperbola Hiperbola ini penyair mempunyai carauntuk menciptakan efek puitis, yaitu efekyang membangkitkan perasaan, menarikperhatian, dan sebagainya., dimanadengan gaya bahasa sebagai saranaretorikanya. Namun gaya bahasa tidakbersifat sembarang, karena gaya bahasajustru dipergunakan sang penair untukmenyampaikan, secara tidak langsungdan dengan pemadatan, pikiran-pikiranserta pengalaman hidupnya. Oleh karenaitu untuk memahami atau menganalisissuatu karya puisi, selain stilistika, jugadibutuhkan analisis diksi dan Anwar adalah penyairterbesar angkatan 45, yangpopularitasnya ditentukan oleh bahasaciptaannya yang benar-benar baru. Tidakhanya itu , pilihan kata dan gayabahasannya, baik secara individualmaupun konvensional, serta tema dannuansa puisi-puisinya lah yangmenempatkannya menjadi salah satupenyair terbesar di Indonesia.. Semua ituterrefleksikan dengan jelas dalam diksi,persajakan, dan gaya bahasanya dalamkumpulan puisinya Deru Campur Debuyang menggambarkan pergolakan pikirandan batinnya, perjalanan hidupnya, baiksebagai pribadi maupun sebagai wargamasyarakat Indonesia, dari tema tentangcinta pribadi, eksistensi dan nilai hidup,nasionalisme/perjuangan kebangsaanhingga keadaan sosial masyarakatIndonesia pada saat PUSTAKADamono, Sapardi Djoko, 1999. SihirRendra PERMAINAN MAKNAJakarta Pustaka FirdausDjojosuroto, Kinayati, 2006. PengajaranPuisi . Bandung. Jakarta Nuansa EDU-KATA, No. 2, Agustus 2017Keraf, Goris, 2008. Diksi danGayaBahasa. JakartaGramediaPustaka Djoko Rahmat, 2003, BeberapaTeori Sastra, Metode Kritik, danPenerapannya . YogyakartaPustaka Rahmat Djoko, Puisi. Yogyakarta Gajahmada University Nyoman Kutha, 2009, Pustaka PelajarSutejo, 2010. Stilistika. YogyakartaPustaka FelichaWaluyo, Herman J, 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta Gramedia Pustaka & Warren, 1995. TeoriKesusasteraan. Jakarta GramediaPustaka Utama. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this PradopoRahmatPradopo, Djoko Rahmat, 2003, Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya . Yogyakarta Pustaka RatnaKuthaRatna, Nyoman Kutha, 2009, Stilistika. Yoyakarta. Pustaka PelajarApresiasi Puisi . Jakarta Gramedia Pustaka UtamaHerman J WaluyoWaluyo, Herman J, 2005. Apresiasi Puisi . Jakarta Gramedia Pustaka Utama.